Valas.news – Dengan kondisi politik maupun ekonomi Inggris yang belum menentu, membuat poundsterling hari ini kembali melemah terhadap euro.
Adanya ketidakpercayaan pasar tentang penanganan Brexit yang dilakukan oleh Perdana Menteri Theresa May sehingga memunculkan wacana untuk dilakukannya pemilu sela, termasuk data ekonomi Inggris yang memburuk menjadi sentimen yang menjegal pergerakan poundsterling.
Seperti defisit neraca perdagangan pada Desember 2017 yang terus melebar hingga £12,2 miliar. Padahal, defisit ini sebelumnya diperkirakan akan mengecil dari £11,7 miliar menjadi £10,9 miliar.
Dikutip dari data Bloomberg malam ini, Kamis (11/1), pasangan EUR/GBP sudah mengalami penguatan sebesar 0,14% ke level 0,8858.
Dari sisi euro, Uni Eropa sampai sekarang ini belum ada sentimen yang bisa mempengaruhi pergerakan mata uang euro. Walaupun sebentar lagi akan dilangsungkan pertemuan European Central Bank (ECB) di Kamis (11/1) malam ini, tetapi oleh pelaku pasar itu tidak akan banyak berpengaruh.
Dan diyakini sampai akhir pekan perdagangan, Jumat (12/1) besok, euro masih akan unggul terhadap poundsterling,
Jika merujuk pada analisa teknikal, untuk saat ini, EUR/GBP sudah berada di bawah garis Moving Average 50 dan MA 100, namun masih di atas MA 200.
Untuk indikator moving average convergence divergence (MACD) terlihat bergulir ke area negatif 0,01. Sementara, indikator stochastic berada pada level 69,5 dengan indikator relative strength index (RSI) pada level 52,2.
Sehingga untuk perdagangan besok, Jumat (12/1) pasangan EUR/GBP direkomendasikan BUY dengan titik support I di 0,88475, support II di 0,88425 dan support 3 di 88379. Untuk titik resistance I pada 0,88571, resistance II di 0,88617, dan resistance III di 0,88667
