VALAS.news – Pada perdagangan Kamis, (2/11) kemarin, nilai tukar rupiah sukses membukukan rebound di tengah penguatan mayoritas mata uang Asia diikuti dengan pelemahan mata uang dolar AS. Mata uang Rupiah ditutup menguat 0,21% atau setara 28 poin di harga Rp. 13.552 per dolar AS, setelah sebelumnya dibuka dengan nilai apresiasi 0,06% setara 8 poin di harga Rp. 13.572.
Sementara itu, jika berdasarkan data dari Bloomberg kemarin, indeks dolar AS mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia terpantau mengalami pelemahan 0,14% setara 0,130 poin ke level 94,685. Jika merujuk data pada Rabu, (01/11) indeks dolar dibuka turun 0,05% setara 0,048 poin pada level 94,767, setelah membukukan rebound sebesar 0,28% pada posisi 94,815.
Adapun pergerakan dollar AS melemah saat menjelang pengumuman undang-undang perpajakan Amerika Serikat (AS) serta pengambilan keputusan nama Gubernur baru The Fed. Oleh pelaku pasar, jika anggota Dewan Gubernur The Fed, Jerome Powell naik sebagai calon Gubernur The Fed untuk periode berikutnya, diproyeksi akan membatasi dolar. Termasuk penundaan pengumuman UU pajak berpotensi menimbulkan perselisihan internal di Bank Sentral Amerika Serikat.
BACA JUGA :Dolar AS Melemah Dihantam Sebagian Besar Mata Uang Utama
Apalagi ada isu jika Presiden Donald Trump mendukung Powell sebagai Gubernur baru The Fed, yang dinilai kurang hawkish dibandingkan kandidat lainnya. Dan rencananya pada hari ini waktu setempat, Trump akan mengumumkan keputusannya mengenai gubernur baru The Fed.
Jika membahas mengenai kepentingan Indonesia, sentimen eksternal ini pada akhirnya memberikan penguatan terhadap nilai mata uang rupiah, bersama mayoritas mata uang Asia terpantau menguat yang dipimpin mata uang Philipina, Peso yang terapresiasi 0,4%.
Adapun Renminbi China dengan Rupee India, masing-masing terdepresiasi sebesar 0,13% dan 0,10%.
Oleh pengamat ekonomi di Indonesia, diperkirakan sampai batas tertentu, mata uang utama Asia akan mendapatkan manfaat jika ada keberlanjutan kebijakan ekonomi di AS, apalagi Powell yang diyakini jika terpilih sebagai Gubernur baru The Fed akan melanjutkan kebijakan dan arahan yang telah dibuat oleh pendahulunya, Yellen.
Sehingga diprediksi untuk perdagangan hari ini, Nilai tukar rupiah di pasar spot yang dibuka menguat 0,3% atau 41 poin ke level Rp13.511 per dolar AS akan terus bergerak positif.